Jumat, 29 Juni 2012

Seks Gadis Ingusan

 
Aku mempunyai tetengga belakang rumahku yang bernama Ita dan Anggi.Ita orangnya manis,tinggi,dan bongsor mirip anak yang berumur 16 tahun.Dia masih kelas 6 SD sedangkan Anggi adik Ita yang sedang kelas 4 SD.Dia juga bongsor sama dengan Ita tetepi bedanya dia agak pendek dan juga Anggi lebih putih,cantik serta lincah juga.Ita anaknya montok dan yang membikin aku tidak tahan adalah pentilnya yang besar itu berukuran 32B.Dia suka memakai celana pendek dan atasannya hanya memekai kaos tipis dalamnya memakai kaos dalam yang longgar tanpa Bh atau Bh saja sehingga pentilnya yang berwarna coklat muda kelihatan sedikit membayang bila memakai kaos dalam saja.Kalau Anggi orangnya suka memakai rok mini yang minim banget atau sebatas pertengahan paha sehingga paha mulus Anggi kelihatan dan atasannya memakai kaos tipis tanpa memakai pakaian dalam sama sekali sehingga pentilnya yang berukuran 32A kelihatan tercetak jelas.Dia juga senang menggodaku dengan memakai celana ketat sepangkal paha milik Ita tanpa celana dalam dan atasannya memakai tengtop tanpa miniset(dia suka memakai miniset) bila aku bermain kerumahnya kalau tidak ada orang tuanya sehingga semua tubuhnya terbayang jelas dibalik pakaiannya yang serba tipis membuat aku tak tahan.Dan bila dia sudah begitu aku langsung mendekatinya dan memeluk serta meraba raba pentil dan tempiknya yang membukit dibalik celana ketatnya.


Kalau Ita suka menggoda aku bila bermain kerumahnya dengan memakai rok Anggi yang mini didalamnya tanpa celana dalam dan atasanya hanya memakai kaos dalem putih/coklat tipis banget hingga pentilnya seperti dia pamerkan kepadaku.

Aku menyetubuhinya pertama kali saat aku,Ita,dan Anggi berenag dikolam renang rumah Ita.Ceritanya begini:

Saat itu hari Minggu(12 Februari 2003)aku main kerumah Ita dan Anggi yang kelihatannya lagi sepi.Saat aku tanya ke Anggi papa dan mamanya lagi kemana dia mengatakan kalau papa dan mamanya lagi keSemarang dan pulangnya lusa dan dirumah hanya ada mereka berdua dan pembantu perempuan yang berumur 22tahun bernama mbak Asih.Lalu aku mengajaknya berenang dirumahnya yang ada kolam renangnya dibelakang rumahnya.Anggi langsung senang dan mengajak Ita kakaknya.Ita langsung keluar dan saat itu dia hanya memakai kimono tidur dan kelihatanya dia tidak memakai apa apa didalamnya dia mengiyakan ajakan adiknya.Aku langsung masuk kerumahnya yang sedang sepi itu dan mencuri curi pandang kearah tempik dan paha Ita yang kelihatan saat Ita duduk didepan ruang keluarga.Saat itu aku memakai celana ¾ yang dari bahan parasut atasanya kaos junkies.Aku meminjam celana Ita agar bajuku tidak basah.

“Ita aku pinjam dong celana kamu biar bajuku tidak basah”kataku

“Sebentar yah aku ambilin”katanya dan dia meminjamiku celana yang ketat tapi bisa mengembang berwarna kuning

“Bentar yah aku ganti baju dulu”katanya dan masuk kekamar Anggi.Aku langsung mengganti bajuku dengan celana Ita didepan Tv karena Anggi dan Ita sedang berganti baju dikamar Ita.Saat itu aku sedang telanjang tanpa memakai apapun dan Anggi keluar tanpa aku sadari karena posisiku didepanya membelakanginya.Ita dari tadi memperhatikanku dari belakang.Tau tau dia sudah memegang kontolku yang sedikit ngaceng karena melihat paha dan tempik Ita.

“Eh kok menganggu angguk ini apa sih,ada rambutnya lagi?”tanyanya sambil memegang kontolku

“Eh Anggi kamu sudah ganti baju”tanyaku gugup tapi tanpa menepis tangan Anggi yang memegangi kontolku karena Anggi meremas remasnya sehingga kontolku geli geli nikmat rasanya.

“Ya sudah dong”katanya sambil tetap meremas kontolku.Dia memakai baju renang yang sangat sexy banget bawahnya celana dalam nilon tipis berwarna pink terusanya seperti tengtop tipis banget dari kaos berwarna kuning sehingga semua bentuk tubuh Anggi kelihatan sekali menambah ketegangan kontolku apalagi ditambah remasan Anggi.

“Lepasin dong kan sakit tititku”kataku pura pura tapi didalam hati aku berkata nanti aja kalau kita udah berenang.Dia melepaskan kontolku aku langsung memakai celana Ita.Kontolku membayang jelas dibalik celana nilon tipis Ita mirip ulat yang melintang keatas.Lalu aku ikutan duduk dan memeluk Anggi yang sedang duduk dikursi ruang keluarga itu.Aku memeluknya dari belakang karena Anggi duduknya membelakangiku.Tanganku langsung hinggap dipentil Anggi dan meremasnya pelan pelan.

“Ah geli,eh…tapi kok enak yah”katanya sambil memegang tanganku tanpa menariknya.

“Enakkan,tadi tititku juga keenakan kayak gini”kataku sambil berusaha memasukan tanganku kedalam pakaian renang Anggi dan menarik tali pakaian renangnya yang berbentuk tengtop itu hingga terlepas sedikit tapi sudah memperlihatkan pentil Anggi yang sebesar tutup teko itu.

“Nggi balik sini dong”kataku sambil menariknya agar menghadap ke aku.Dia langsung berbalik dan saat itu juga pentil indah milik gadis kecil terlihat jelas dihadapanku.Pentil cewek kecil dengan puting merah muda menggemaskan

“Eh diliatin terus”katanya sambil menarik kembali tali bajunya keatas dan aku hanya senyum saja.Saat itu Ita keluar.Pakaian Ita tak kalah sexynya dengan adiknya.Dia memakai tengtop dengan terusan rok sebatas lutut dari bahan nilon berwarna hitam dan kelihatanya dia tak memakai apa apa didalamnya karena pentilnya jelas tercetak dibalik tengtopnya yang tipis.



“Wah kamu cantik banget lho Ta”kataku.Pandangan Ita kebawah bagian kontolku.

“Ih lucu apaan tuh yang panjang”katanya menunjuk kontolku

Dasar anak anak kataku dalam hati.”Ini namanya titit”kataku sambil ngeluarin kontolku yang sejak tadi ngaceng.

“Ta aku nggak pakai ini aja deh,kesempitan”kataku sambil melepas celana Ita memperlihatkan kontolku yang berjembut lebat lalu mengembalikanya.Aku sengaja melepasnya karena aku ingin Anggi dan Ita melihat kontolku dan supaya kontolku bebas bergerak.

“Ya udah sini aku kembaliin”katanya sambil meraba kontolku.Seeerrrr tangan halusnya menyentuh kontolku yang mengangguk angguk ngaceng.

Lalu kami keluar dan kekolam renang dibelakang rumah dan tak lupa menutup pintu depan rumah Ita agar tak ada tamu yang datang.Aku berenang dengan mereka dengan telanjang bulat tanpa malu malu karena mereka belum mengerti apa apa.Saat aku tidak berenang dan tiduran di pinggir kolam sambil mengelus elus kontolku yang aku biarkan tegang Ita mendekatiku lalu disusul Anggi dibelakangnya.

“Eh lucu kayak burung”kata Ita sambil memegang dan meremas kuat kontolku karena gemes.Aku yang diremes jadi sedikit kesakitan

“Ukhh sakit Ta jangan diremes tapi diginiin”kataku sambil menaik turunkan kontolku.Lalu Ita memegangnya dan menaik turunkan kontolku.

“Begini”katanya

“Shhhh….ahhhh Taa mmhhh”kataku sambil memegangi pundaknya.

“Kenapa sakit ya tititnya”tanyanya menghentikan kocokanya

“Nggak kok terusshhh enak kok”kataku lalu tanganku memegang pentil Ita yang basah tercetak dipakaiannya.

“Jangan pegang basah nih”katanya sambil terus mengocokku.Aku tak peduli dan terus meremas pentilnya malah menurunkan tali tengtop yang ada di bahunya hingga pentilnya yang putih mulus dengan puting coklat muda kelihatan menggiurkan.

“Shhhh terusss”kata Ita mulai merasa keenakan pentilnya aku remas remas.

“Kak ikutan dong Anggi dari belakang lalu duduk menghadapku.

“Stop,berhenti dulu aku ajarin yang enak mau nggak?”tanyaku

“Apaan sih”kata Ita

“Iya,apaan”sahut Anggi

Wah kebetulan nih pikirku.

“Kita main ibu dan bapak”kataku

“Gimana?”tanya keduanya hampir bersamaan

“Gini,biar aku buka pakaian renang kalian lalu kita main”kataku sambil berusaha melepas pakaian Ita

“Iya deh”jawab Ita.Lalu aku melepas tengtop Ita hingga Ita telanjang dan pakaian atas Anggi lalu cawet nilon Anggi dan membuang semua itu sembarangan.

“Nah sekarang Anggi dulu”kataku mendekati Anggi dan menidurkan Anggi dikursi pantai panjang yang didekat kolam renang.

“Kamu tiduran ya terus nikmati aja”kataku sambil membelai belai pentil Anggi yang putih mulus dan putingnya yang berwarna merah muda itu.Lalu aku mencium bibir Anggi dan melumat bibirnya.Mulanya dia hanya diam tapi lama lama dia membalasnya dan lidahku masuk kedalam mulutnya.Emhhhh…manisnya ludah milik Anggi.Kami berciuman lama sambil tanganku meremasi pentil serta memelintir putingnya.Ita hanya memperhatikan kami.

“Eh seperti yang difilm yang ditonton papa sama mama”katanya.Aku terus saja melanjutkan permainanku dengan Anggi hingga ciumanku turun kedaerah pentil.Disana mulut dan lidahku mengulum dan menciumi pentil Anggi yang kiri dan tanganku yang kiri meremas pentilnya yang kanan.

“Shhh akhhh…kak Ita enak kak,Anggi sukaaa”katanya diiringi rintihan keenakan.Lalu ciumanku turun keperut dan kebawah terus hingga sampai didaerah tempiknya yang belum ada bulunya sama sekali.Tempiknya putih banget dengan bukit melintang indah kebawah serta ada sesuatu seperti mengintip sebesar kacang.Aku hirup aroma tempiknya dalam dalam…mhhh haruuuum banget melebihi semua madu.Lalu aku menciumnya dan memainkan bibirku di tempiknya yang basah terus lama lama lidahku sudah menyusuri tempiknya.

“Kakhhh Ita gawukku diapain kok enak sihhh”teriaknya

Ita hanya mnonton karena juga tidak mengerti.Lalu aku memasukkan lidahku kedalam tempik Anggi hingga masuk dan menjilati tempiknya yang sudah basah cairan kenikmatannya sampai kedaerah itilnya.

“sluuup sruupp sllluuuupp amhhh”suara lidahku memainkan tempik Anggi

“Shhhh miaahhhhh kak Itaaa Nikmat sekali kak,Anggi nggak tahan”katanya sambil tangannya meremas rambutku hingga acak acakan.Kedua tanganku bermain di pentilnya yang terbebas.Hingga tiba tiba Anggi berteriak.

“Kak,Anggi mau pipis kak…akhhhhh…serrr…sserrrr…sseerrr..seeerrrr”4 kali tempiknya mengeluarkan cairan pejuh.Aku langsung menghabiskan cairan itu hingga habis karena rasanya sangat enak,gurih,manis.Dia kelihatan lemes banget dengan nafas memburu.

“Kok enak banget,Anggi keenakan sekali”katanya

“Sekarang aku ajarin ngulumin tititku ya”katak

“Sekarang kamu gantian diatas terus masukin tititku kemulutmu dan emutin Nggi”kataku sambil membaringkan tubuhku dikursi.Lalu Anggi memegang kontolku dan meremasnya lalu menjilat helmku yang berwarna merah tegang sekali.

“Ayo Nggi emut seperti kamu ngemut es”kataku sambil mendorong kepala Anggi kebawah kontolku.Lalu Anggi mengulum kontolku tapi hanya 1/4nya saja karena kontolku besar(panjang 17 cm dan berdiameter 5 cm).Dia mengulumnya dengan kasar maklum baru pertama sampai kena giginya.Rasanya sakit sakit,geli,nikmat,enak bercampur jadi satu.Kontolku kena gigi tapi justru itu yang menambah nikmat bagiku.

“Sluurrrppp…slurrpp….nyot..nyoot”bunyi kulumannya pada kontolku.

“Shhh…yahhhh terus Anggi,kamu pintar banget”kataku

“Ita kamu sini dong deket aku biar kamu enak juga”kataku agar Ita mendekat.Setelah Ita mendekat tanganku langsung menyambar pentilnya dan meremas remasnya

“Ehhh…shhhhh tetekku sakit tau”katanya tapi tak berusaha menyingkirkan tanganku.Jadinya kontolku dikulumin cewek kecil dan tanganku meremasi pentil cewek cantik juga,sungguh pas dan nikmat sekali.Hingga aku akan segera akan keluar.

“Ssshhhhh mhhhh…croottt…crrooottt…crrooott”3 kali panjang panjang aku menembakkan air pejuhku kemulut Anggi

“kamu pipis kok nggak bilang sih”kata Anggi sambil mengelap pejuh yang meleleh keluar sampai dipipinya

“Tapi kok enak yah rasanya”katanya lagi

“Nggi kamu tiduran lagi dong biar aku ajaring yang lain”kataku.Lalu aku bangun digantikan Anggi yang ganti tiduran dikursi.

“Apa lagi sih”tanya Ita

“Enak deh liat aja”kataku brsiap siap naik kekursi lagi lalu aku menyuruh Ita kockin kontolku yang mengecil.

“Ta kocokin dong biar ngaceng lagi nih”kataku sambil memegangi kontolku.Lalu Ita memgang dan mengocoknya hingga ngaceng kembali.Setelah ngaceng aku siap siap akan memasukkan kontolku kedalam tempiknya Anggi.Aku menggenggam kontolku dan mengarahkan kelobang tempik Anggi.

“Nggi tahan dikit yah aku mau masukin kontolku”kataku sambil memegangi kontolku

“Masukin aja aku pingin rasain kaya papa sama mama main ginian”katanya sambil jarinya menyentuh helmku

“Ita kamu bantuin aku dong,tarik gawuknya Anggi biar agak lebar Ta”kataku lalu Ita menarik tempik Anggi kekiri dan kekanan dan aku lalu mendorong kontolku.

Susah banget masuknya dan baru 3 kali sodokan helmku mulai masuk…bleeeshhh…

“Kaaakhhh Ita sakit kak”teriak Anggi

“Tahan sedikit Nggi”kataku lalu mendorong kontolku hingga ½ masuk kontolku sudah menabrak selaput dara Anggi.Aku berhenti sebentar lalu menaik turunkan kontolku hingga Anggi kembali mendesah desah tanda dia merasa keenakan lagi.Lalu tiba tiba…bleessss…prett kontolku merobek selaput daranya dan masuk semua hingga amblas ketempik Anggi yang sempit.Kontolku seperti diremes remes dengan karet hingga sakit sakit tapi enak.

“Aaaaakkkhhhhh kak Ita,gawukku perih”teriak Anggi dan aku terus diatas Anggi.Saat Anggi sudah sedikit tenang aku kembali menggerakkan pantatku naik turun.Pertama Anggi meringis ringis.

“Shhhh sakiiit…udah dong gawukku sakit”rintihnya tapi aku tak peduli karena aku sudah gatel banget.Tapi lama lama rintihanya berubah jadi erangan dan desahan kenikmatan.

“Shhh…ahhhhh aakkhhhh….yaahhhh kak Ita kok enak ya kak sakit tapi nikmat”katanya tak beraturan

“Anggi gawukmu nikmat banget Nggi aku suka banget deh shhhh…aakhhhh”kataku keenakan juga sambil bergerak turun naik diatas tubuh mulus Anggi

Gerakanku makin lama makin cepat hingga akhirnya.

“Kak Ita Anggi pipis lagi kakhh…shhh..aaahhhhh….ssshhhhhh..aahhh”teriakanya membuatku makincepat menggenjot tempiknya hingga akhirnya

“Akhhh sseeerrr…sseerrr.sseeerr…seerr”kali ini lebih banyak pejuh yang keluar dari tempik Anggi lalu aku mencabut kontolku yang belum keluar dan belum puas.Lalu aku menjilati tempik Anggi.Kulihat ditempiknya ada cairan putih dan ada darah yang meleleh tanda dia sudah tidak perawan lagi.Lalu aku menjilatinya sampai semua darah dan pejuh habis bersih dan aku telan semua.Rasanya enak,asin,gurih,amis darah bercampur jadi satu.

Kontolku masih kokoh tegang dan basah mengkilap oleh pejuh dan sedikit darah Anggi.

“Nggi sekarang kamu istirahat aja deh lihat giliran kak Ita”kataku

“Iya deh,Anggi juga lemes kok dan gawukku sedikit sakit”katanya sambil membelai tempiknya yang bentuknya berubah menjadi tebal dan tembem menggelembung karena sudah kumasukin kontol.Bentuknya jadi sedikit keluar bibir tempiknya.

“Sakit ya,tapi nikmat kan?”tanyaku

“Iya sakit tapi enak kaya gimana gitu”katanya sambil tersenyum.

Aku lalu mendekati Ita yang merabai tempiknya karena kegatalan sepertinya

“Ta sekarang giliran kamu”kataku sambil menelakupkan telapakku kepentil Ita lalu meremasnya.

“Sakit nggak sih nanti”tanyanya takut sakit

“Nggak deh,malah enaaak sekali”kataku

“Tuh tititku sudah tegang ingin dimasukin kegawukmu itu”kataku sambil meremas tempiknya.Ita lalu menutupkan pahanya agar aku tidak menggodanya lagi.

“Iya tapi pelan pelan aja yah”katanya

“Iya deh nikmatin aja kamu bakalan ketagihan”kataku lalu aku mendekati Ita dan menyodorkan kontolku kearahnya.

“Ta remasin,kocok dan kulumin dong tititku biar lebih ngaceng”kataku sambil memegang tangan Ita.Ita lalu memegang dan meremas kontolku yang sudah ngaceng basah.

“Teruushhh…Ta kocokin Taaa,enaaakhhhh”kataku menikmati remasan dan kocokan Ita pada kontolku.

“Taaa emutin dong kaya Anggi tadi”kataku sambil menarik kepala Ita kearah kontolku.Ita lalu membuka mulutnya dan menjilati lubang kontolku yang kemerah merahan.Rasanya seperti digesekin kekondom(kalau aku ml sama Siska pacarku yang ada dalam cerita Senandung Masa puber aku kadang memakai kondom biar aman,kadang Siska ngocokin kontolku yang mesih berkondom….Enaaaknya si Siska).Sekarang Ita ngulumin kontolku.Hanya 1/4nya kontolku yang masuk karena panjangnya kontolku.Mhhhh….slluuuuupp…cleeep suaranya bikin aku melayang.

“Taaaa nikamatnya,kamu lebih enakan dari Anggi emutan kamu”kataku melirik Anggi yang sedang merabai tempiknya yang membengkak merah dia meringis aja.Tiba tiba ada yang akan keluar dari kontolku.

“Shhh akhh teruushhh ttaaaa”kataku lalu…croot croot crot crot pejuhku menyembur dalam mulut Ita.

Ita menelan semua pejuhku karena dia tau kalau rasanya enak.Aku lalu bangun dari kursi dan menidurkan Ita kekursi.

“Ta sekarang kamu gantian yang rasain”kataku lalu aku mencium tempiknya lalu aku jilat bibir tempiknya(tempiknya putih bersih belum ada bulunya sama sekali dan berbau sedap cairan kewanitaanya).Aku menjilat,mencium,melumat sampai cairan Ita jadi habis semua.

“Akhhh shhhh…mhhhhh…shhhh…akhhh”rintihan Ita semakin indah.Setelah beberapa saat akhirnya dia sampai juga.

“Aaahhhh…aku pipis enakhhhh sekali…ssuuuurrr…suurrr..ssuuurrrrr”Ita menyemburkan pejuh panjang panjang sampai mengenai mukaku lalu aku menjilatinya sampai bersih serta meratakan pejuhnya dimukaku.

“Ukhhh enak sekali aku sampai lemas”katanya sambil berbaring terlentang.

“Gimana enakan?,sekarang kamu rasain kaya Anggi tadi yah”kataku sambil memegangi pentilnya yang mengeras dan mencuat tegang puting coklatnya.Lalu aku menaikin tubuh Ita yang telentang siap.

“Ta tahan dikit yah kalau perih”kataku sambil memegangi kontolku kerah tempiknya Ita

“Nggi bukain dong gawuk kak Ita”kataku pada Anggi lalu Anggi menarik tempik Ita kekanan dan kekiri membukanya.Terlihat bagian dalam tempik perawan Ita basah,merah muda dan berkedut kedut.Aku mendorong kontolku berkali kali tapi susah dan baru yang kelima kalinya aku berhasil,sepertinya tempi Ita malah lebih sempit dari punya Anggi.Sleeep….kepala kontolku baru masuk tapi Ita sudah teriak kesakitan.

“Ukhhh…periiihh…sakiiit banget”katanya sambil tangannya mencengkeram pinggangku agar tidak masuk lagi.Setelah Ita agak tenang aku kembali menekan kontolku masuk lagi…sleeep..”Akhhhh”teriak Ita.Setelah ½ lebih kontolku seperti menyentuh selaput tipisnya.

“Kamu muncul lagi yah,ntar kamu aku robek”kataku dalam hati alu aku dengan tiba tiba menekan kontolku sekuat tenaga.

“Slup…Brett akhhhh sakiiit”teriak ita mencengkeram pinggangku kuat kuat.Aku diam aja sambil menikmati jepitan dinding tempik ita yang kuat seperti mau menghancurkan kontol tegangku.Setelah nafas Ita agak teratur aku kembali menaik turunkan kontolku mengobok obok tempik perawan Ita.

“Akhhh shhhh sakiiit pelan pelan dong periiih nih”teriaknya tapi aku tidak peduli.

“Aku kenthu kamu Ta biar tempikmu perih”kataku dalam hati kegemesan

“Sleep…sleep…cleep…cleeep”genjotanku naik turun makin lama makin cepat

“Akhhh…shhhh….akhhhh sakiit”teriak Ita kesakitan tapi pinggangnya malah bergerak kekanan dan kekiri.Lama lama teriakannya berubah menjadi desahan nikmat.

“Shhh..akhhhh…skhhh…akhhh enak bangethh siih kalau gini terus Ita mau dong”katanya sambil menekan pinggulku.

“Akhhh taaa gawukmu sempit nikmat banget taaa”kataku sambil menggenjot tempiknya yang lama lama menjadi lancar nggak seret lagi dan basah oleh cairan kenikmatannya.

“Sleep…sleepp..cluup…cluup”irama kanthuku membuat Anggi masturbasi dengan memasukkan dua jari mungilnya ketempiknya yang sekarang telah membesar itu

“Kak Ita,Anggi gateeel”kata Anggi sambil mengeluar masukkan jarinya secara cepat

Aku agak bosan dengan posisi itu lalu mencabut kontolku dari tempik Ita.

“Kenapa dicabut sih gatel nih”kata Ita sambil menarik kontolku agar masuk kembali

“Bentar Ta kita ganti posisi”kataku lalu menunggingkan Ita

“Nah kamu terus gini aja ntar kamu lebih enak lagi”kataku sambil mendorong kontolku ketempiknya.Ternyata kontolku masih saja kesulitan masuknya karena tempiknya memeng sempit sekali.Bleeeeeesss….kontolku masuk pelan pelan.

“Akhhhh teruushh masukin dong lagi”katanya.Aku lalu memaju mundurkan pantatku secepatnya biar Ita kesakitan(tujuanku agar aku mendapat variasi “Sleep…sleep.sleep…sleep…cplok…cplok…cplok”suara selakanganku menabrak pantat bulat Ita

“Akhhh…shhhh….akhhh terus dong enak nih”katanya.Lama lama aku sudah merasakan akan keluar sesuatu dari kontolku dan Ita sepertinya juga begitu

“Akhh aku mau pipis lagi”katanya

“Aku juga Ta kita sama sama yuuuk”ajakku lalu aku memeluknya erat erat karena biar semua pejuhku masuk dalam rahim Ita

“Crott…croot…croot..suurrr…surr..suurr”kami sama sama memuntahkan pejuh kami.Aku memeluk Ita erat sekali hingga kontolku mengecil dalam tempiknya.Rasanya enaak sekali melebihi Siska dulu pertama aku kenthu.

Kami sama sama lelah,karena udah panas udaranya kami segera masuk kerumah Ita.Ita dan Anggi hanya membawa pakaian renangnya dan tidak memakainya karena malas.Kami masuk kedalam dan saat sampai di dapur kami kepergok mbak Asih yang lagi duduk membaca majalah Aneka.

“Ehh kalian sedang renang ya”katanya sambil memandangi kontolku yang bebas terlihat olehnya

“Iya mbak(aku kalau memanggilnya mbak)kami berenang dikolam tadi”kataku

“kok pakaian renang dik Ita dan dik Anggi dilepas”katanya lagi

“Kami tadi main ayah dan ibu”kata Ita menyahut

“Ooooo kalian main ginian yah”kata Bi Asih sambil mengeluar masukkan jarinya kedalam ibu jari dan telunjuknya yang dikaitkannya.

“Iya mbak Ehhh…kami”kataku gugup

“Kenapa sih mbak nggak diajak,mbak kan mau ikutan”kata mbak Asih sambil mendekatiku dan merabai kontolku otomatis kontolku ngaceng lagi

“Tadi enak nggak dik?”tanya mbak Asih

“Enaak banget mbak”kata Anggi

“Tapi kok periih banget ya mbak?”kata Ita

“Tapi enak kan”kataku membiarkan tangan mbak Asih bermain dikontolku yang sudah ngaceng lagi

“mbak kalau mau ikutan dikamar Ita aja tapi berdua aja yah kami kecapaian”kata Ita lalu kami masuk kekamar Ita.Saat itu mbak Asih memakai rok kolor hitam atas lutut atasannya memakai kaos oblong ketat tipis menampakkan Bhnya yang berukuran 36C berwarna pink(aku tau ukurannya setelah aku kenthu dengan bi Asih,bahkan aku menyimpannya untuk kenang kenangan bila aku ingin kenthu dengannya atau bila aku ngocok sendiri).

Setelah dikamar Ita aku mengunci kamar hingga didalam kamar hanya ada aku dan mbak Asih sedang Ita dan Anggi nggak ikut karena kecapaian katanya.

“uh besarnya kontolmu Ndra mbak jadi ingin rasain”katanya sambil menggerakkannya naik turun.

“Shhhh mbak enak mbak kocokanmu”kataku sambil merabai pentil mbak Asih yang masih memakai pakaiannya.Lalu aku mengangkat kaos mbak Asih keatas dan melapasnya hingga terlihatlah Bh pink mbak Asih yang kelihatan sexy.

“Mbak Bhnya lepasin ya,Indra pingin lihat susumu ini”kataku sambil meraba susunya yang kencang montok dan menantang.Aku memang sudah lama ingin mengenthu mbak Asih tetapi aku nggak enak mengajak dan baru sekarang

“Iya Ndra susuku juga ingin kamu lumatin”katanya tetap remesin kontolku.Bhnya aku epas dan aku taruh diranjangnya Ita.Sekarang Bhnya lepas dan mbak Asih telanjang dada.

Pentilnya besar,montok dan putingnya merah mencuat keatas membuat mataku melotot tak puas memandang

“Mbak indah banget mbak”kataku lalu meremasnya kegemasan

“Mhhh akhhh terus remes Ndra susu mbak As gatel”katanya lalu aku mencium bibirnya dan mbak Asih membalas ciumanku serta melumat bibirku lalu kami bermain lidah(ludah mbak Asih rasanya manis banget nggak kalah sama Ita dan Anggi)sambil tetep remasin susunya.Setelah puas ciuman aku menurunkan ciumanku kelehernya dan menggigiti lehernya sampai memerah lalu turun sampai kepentilnya.Disana aku melumat susunya lalu lama lama aku melumat putingnya yang mencuat indah.

“Mhhh yahh Ndra teruus sayang”katanya sambil meremas belakang kepalaku

Aku melumat pentil mbak Asih kiri kanan gantian,bila aku lumat kiri tanganku meremas yang kanan tapi bila aku lumat yang kanan tanganku meremas yang kiri.

Aku lalu menarik rok kolor mbak Asih kebawah sampai lepas hingga tempik mbak Asih telihat bebas.Ternyata mbak Asih nggak pakai celana dalam pantesan tadi duduknya didapur kakinya ditutupin handuk.Tempik mbak Asih menggunduk tebal dengan jembut lebat menghiasi bukit tempiknya.

Aku langsung memandang keindahan hutan mbak Asih tak berkedip.Mbak Asih yang masih muda(boleh dibilang remaja)mirip cewek cina karena putihnya mbak Asih,susunya putih montok dengan puting merah mencuat sedangkan tempiknya tebal membukit dengan bulu jembut yang rimbun idah pasti semua cowok akan langsung onani bila melihatnya telanjang.

“Udah Ndra kok dipandang terus”katanya mengaitkan pahanya dan duduk ditepi ranjang.Aku hanya senyum saja lalu mendorong mbak Asih telentang lalu menjilat tempiknya yang sudah sangat basah dan berbau enak.Jilatanku naik turun terus melumat lumat hingga mbak Asih kelojotan keenakan.



“Akhh Ndraa kamu nakal sayang,teruuusshhhh”katanya sambil meremas remas bantal.Aku terus saja mengerjai tempiknya sampai mbak Asih mengangkat kepalaku dan berkata

“Udah Ndra masukin aja kontol kamu itu aku sudah ingin rasain”katanya sambil mengangkangkan paha mulusnya lalu aku menaiki tubtuhnya dan mengarahkan kontolku ketempik rimbunnya.Ternyata susah banget hingga 4 kali usaha bru masuk.Slleep kepala kontolku baru masuk.

“Akshhh pelan pelan yah Ndra”kata mbak Asih lalu aku menekan lagi pantatku masuk hingga 3/4nya kontolku seperti menekan sesuatu selaput.

Ternyata mbak Asih masih perawan.

“Mbak asih perawan ya?”tanyaku

“Iya,mbak baru main ini”katanya

“Nggak apa apa mbak aku mengambil perawan mbak?”kataku

“Nggak apa apa kok,malah mbak senang bisa ngasih kepada orang yang mbak cintai”ternyata mbak asih suka padaku.Lalu aku menekan lagi pantatku hingga Bless….preet sleput itu telah sobek.

“Akh sakit Ndra terusin aja kok mbak nggak apa apa”katanya.Aku lalu mendiamkan kontolku didalam tempik mbak asih menikmati pijatan sexynya

“Shhh mbak makasih yah enak sekali,aku kapan kapan mau lagi”kataku meremasi pentilnya yang sudah keras.

“Iya sayang”katanya membelai bibirku sambil menitikka air matanya.Ternyata mbak Asih benar benar mencintaiku.Lalu aku menaik turunkan pantatku pelan pelan makin lama makin cepat.Dari seret sampai lancr keluar masuknya

“Sleep..sleepp..cleep..cleep….akhhhh….shhh…akhhh..mbaakkk….enak…Indraa aku sayang kamu”teriakan kami sungguh indah.Kami tetap pada posisi itu hingga akhirnya mbak Asih mendorong tubuhku hingga kontolku terlepas dari tempiknya dan menyuruhku dibawah.

“Sayang kamu dibawah yah biar aku rasain diatas”katanya lalu dia menduduki kontolku yang basah mengkilat.Sleeeeepp kontolku masuk pelahan lahan.

“Aahh…”desahannya memulai gerakannya naik turun.Slee…cleep…cleep..seeepp irama kenthu kami yang indah.

Kami tak hentinya bergerak,mbak Asih naik turun sedang aku meremas remas pentilnya yang bergerak naik turun seirama gerakan pinggul sexynya hingga akhirnya…

“Mbak aku sampai…”kataku

“Ahhh aku juga sayang kita keluarin sama sama yuuukkkhhhh”teriaknya

Sleep..cleep..cleepp…akhhh…shhh..akhhh ..shhh lalu serrrr…serrrr…serrrrr kami sampai hampir bersama sama tapi aku hanya mengeluarkan pejuh sedikit banget karena sudah terkuras tadi.Mbak Asih lalu rebah diatas tubuhku kelelahan dan kontolku masih didalam tempiknya sampai mengecil lagi.

“Indra aku cinta kamu Ndra”katanya sambil menitikan air matanya diatas tubuhku

“Tapi aku sudah menjadi pacar Siska”kataku sambil menghapus air matanya

“Aku nggak peduli asal kamu juga sayang aku,kamu mau kan menyayangiku?”katanya lagi

“Iya sayang aku akan mencintai kamu walau kamu yang kedua”kataku memeluknya keharuan

“Ohh…Ndra aku sayang kamu dan aku nggak peduli walau kamu milik Siska yang penting aku memiliki kamu”kata cintanya tulus padaku

“Aku cinta kamu yang”sambil mencium bibirnya dari bawah tubuhnya aku berkata.Aku sungguh terharu sampai aku ikutan menangis(aku orangnya romantis dan sangat sentimen).Aku menurunkan tubuh indah sayangku yang kedua setelah aku kehabisan nafas keberatan.Lalu kami tertidur kelelahan dan aku memeluknya penuh kasih sayang karena aku diam diam juga menyayanginya.

Sejak saat itu aku resmi jadi pacarnya walau dia rela menjadi yang kedua setelah Siskaku.Aku juga sering menemui Ita dan Anggi sampai saat ini bila aku lagi gatel ingin kenthu atau ingin rasain air pejuhnya.Saat dia pulang sekolah sekolah dengan jalan aku membolos sekolah karena aku ingin kenthu dengannya dialam terbuka(aku suka berexperimen dengan sex).

Cerianya begini:

Saat aku tau kalau jam 11 siang Ita pulang dari SDnya aku langsung menunggunya digardu ronda dekat sekolahnya karena aku tau jalan itu satu satunya jalan bila dia pulang sekolah.saat dia sampai digardu aku langsung memanggilnya dan kebetulan dia jalan sendirian tidak sama temennya.

Dia kupanggil langsung saja kearahku karena tau aku yang memanggil.

“Ada apa sih,kamu bolos yah”katanya sambil senyum

“Iya nih kangen sama kamu yang”kataku

“Yuk jalan kesana yuk”kataku mengajaknya kearah persawahan(sekolahan Ita dekat persawahan yang luas)

“Yuk deh”katanya menggandeng tanganku mesra.

“Ita aku kangen kamu sama permainan kita”kataku memeluk pundaknya dari samping setelah mendapatkan tempat yang agak terlindung dan sepi.

“Yang bener aja deh”katanya memegang tanganku yang dipundaknya.

“Iya,sampe sampe aku bolos begini”kataku lalu tanganku yang satunya meraba kakinya hingga terus sampai kepahanya.

“Kamu nakal deh”katanya membiarka aku menyingkap rok merah seragamnya

“Kita main yuk”kataku lalu aku menciumnya dan dia membalas lumatanku pada mulutnya karena dia sudah terbiasa aku lumatin.Tanganku meremas pentilnya setelah aku menidurkannya dirumput yang tempatnya terhalang semak rimbun.Kami ciuman lama banget sampai mulutku basah oleh ludahnya.

lalu aku membuka kancing seragam putih SDnya dan melepasnya serta meletakakn disamping kami.Ita memakai kaos dalam putih dan aku segera mengangkatnya keatas hingga terlepas dan dia hanya tersenyum kepadaku tanganya mengelusi kontol tegangku yang sudah tadi dia keluarin dari celana panjangku(aku sengaja nggak pakai celana dalam karena aku sudah ada rencana) hingga tampak miniset putih yang masih menghalangi pentilnya.

“Kok kamu pakai miniset sih kmau nggak sexy dong”kataku menggodanya

“Aku malu kok teteku udah gede nih”katanya menutupi pentilnya yang terhalang miniset kecil putih.Aku lalu menaikkan minisetnya danmelepasnya dari tubuh kecilnya.

“Ta kamu pakai lagi dong kaos dalemu sama seragammu”kataku menyodorkan baju seragamnya

“Kok di pakai lagi?”katanya

“Pokoknya kamu pakai aja deh”kataku lalu dia memakai semuanya tanpa miniset putihnya.Setelah selesai aku melepaskan celana panjangku,mendekatinya dan memangkunya sehingga dia diatasku.Aku menyingkapkan rok merahnya keatas dan dia hanya diam saja meremasin kontolku yang mengacung keatas.Kusingkap roknya hingga terbuka sampai pangkal pahanya,terlihatlah celana dalam hijau ada bunga bunga kecil miliknya.

“Ta aku lepasin yah”kataku sambil menarik cawet hijaunya kebawah dan Ita hanya mengangguk.Setelah lepas tangan kananku meraba raba tempiknya yang masih gundul itu naik turun sedang tangan kiriku masuk kedalam kaos dan seragam putihnya meremas susunya yang berukuran 32B itu

“Ahhhh kamu”desahnya mulai keenakan sambil mengocok kontol itemku.Kami bermain pegang pegangan hingga kami puas lalu aku menyuruhnya tidur dan aku menindihnya terbalik(posisi 69)lalu aku menjilati,mengulum serta mengerjai tempiknya hingga basah cairan kenikmatan dan dia mengemut kontolku hingga kami sama sama mengeluarkan pejuh.Setelah keluar aku menyruhnya bangun dan berdiri menungging.

Aku lalu menyingkap rok merahnya keatas sampai pantat dan tempiknya mengintip serta mendekatkan konotlku siap aku masukkan.Sleeeeeeppp kontolku masuk dengan mudah karena Ita sudah sering aku kenthuin.

“Ta enak nggak?”kataku mendiamkan kontolku didalam tempiknya dan memegangi pinggang rampingnya

“Ahhhh Ndra kontolmu nakal sekali”katanya sambil nungging dan pegangan pada pohon kelapa.Aku lalu mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku keluar masuk tempik Ita.Gerakanku mulanya lambat tapi lama lama mulai cepat dan lebih cepat.

“Shhhh….akkhhhh…mhhhh akhhhh…akhhhh nikmaaat”teriak Ita

“Taa enak,nikmat taaa”teriakku tertahan.Clep..clep…sleep…sleep irama monoton kenthu kami tapi indah.

Aku mulai bosan dengan posisi nungging lalu aku mencabut kontolku dari tempiknya.

“Ta sini aku gendong”kataku lalu menaikkan tubuh Ita dan mengarahkan kontolku lagi kedalam tempiknya.Sleeepp kontolku masuk dengan mantap

Aku berdiri telanjang dan Ita diatasku lalu bergoyang naik turun semakin lama semakin cepat sampai rok dan seragamnya kusut.Aku memeluknya dan bibirku berciuman dengannya saling melumat dan menjilat.

Hingga akhirnya aku akan sampai

“Taa aku pipis Taaa”teriaku lagi

“Ndraa aku juga Akhhhh…”desahnya tertahan lalu Serrr…serrrr.serrr….croottt…croottt…crroooottt kami sampai hampir bersamaan dan saling memeluk erat erat.Aku menyandarkan tubuhnya dipohon kelapa sampai beberapa saat kontolku juga didalam tempiknya.Air pejuh kami kebanyakan sampai meleleh keluar membasahi rok seragam Ita.Sungguh nikmat kenthu sambil sembunyi ditempat terbuka seperti ini.

Aku menurunkan Ita saat nafas kami kembali teratur dan mencabut kontolku dari tempiknya

“Uhhhh..ta nikmat ya tadi”kataku membelai rambut Ita yang kusut serta merapikannya

“Iya lain kali lagi yah Ndra”katanya.Aku memekai lagi celanaku dan mengambil miniset dan celana dalam hijau Ita serta menyimpannya

“Ta buat aku yah cawet dan Bh minimu”kataku sambil mengantongi pakaian dalamnya

“Buat apa?”tanyanya lalu tertawa kegelian

“Buat kenang kenangan aja”kataku

“Terus aku gimana nih”katanya sambil menyingkap roknya keatas memperlihatkan tempiknya yang tidak pakai celana dalam



“Nggak usah pakai dulu hingga kamu sampai rumah baru kamu ganti terus tetekmu itu kan agak tertutup,nggak kelihatan kok tetekmu”kataku membela belai pentilnya yang tertutup seregam dan kaos dalam.Kami lalu pulang dan berpisah dijalan karena aku pulang jam 2 siang dan saat itu baru jam setengah satu jadi aku tadi kenthu sama Ita selama 1 ½ jam lebih.Aku dijalan sepi menciumi celana dalam Ita dan minisetnya yang berbau tubuh serta keringatnya.Baunya kecut kecut segar tapi aku bener benar suka malah bila aku sedang terangsang dan tidak ada penyaluran aku lalu menjilat serta menyedot aroma wangi pakaian itu sambil mengocok kontolku sampai puas.

Aku juga pernah menemui Anggi secara sembunyi ketika Anggi membeli sesuatu diwarung sebelah rumahku.Saat itu Anggi membeli rokok yang disuruh oleh papanya dan aku menemuinya serta menyuruhnya kembali menemuiku setelah dia mengembalikan rokok papanya.Setelah dia mengembalikan rokok papanya dia menemuiku lagi dan langsung aku ajak dia pergi kesawah deket rumahku yang tempatnya sepi.

“Kenapa ajak aku kemari sih?”tanyanya sambil tangannya menggandeng tananku

“Nggak kok,aku pingin main aja dengan kamu”kataku lalau aku memeluk pundaknya dan telapak tanganku langsung meraba susu kanannya karena posisiku ada dikirinya.Dia malah semakin memelukku erat karena dia memang suka aku remesin susu mininya

“Eh,remasin dong teteku…kan lama nggak kamu remesin”katanya centil lalu aku memasukkan tanganku kekaos dan kaos dalamnya yang longgar lalu mencari susu mini yang aku sukai.Aku meremas remas dengan lembut karena Anggi suka diremesin lembut.

Terasa sekali susu Anggi belum keras dan lembut karena belum ada rangsangan.

“Enak terusin yah”katanya lalu kami berjalan beriringan kegubuk yang agak tersembunyi.Setelah sampai aku segera mendudukan Anggi di tikar lusuh yang ada digubuk itu lalu aku membuka kancing kaosnya karena kaos Anggi memakai kancing didadanya.

“Nggi main lagi yuk,tititku gatel nih Nggi”kataku sambil menidurkannya dan menindih tubuh kecil Anggi setelah membuka kancing kaos Anggi

“Iya yuk aku juga sudah lama nggak main lagi sama kamu”katanya lalu tangan Anggi meraba kontolku yang mulai ngaceng sejak sampai digubuk tadi.Lalu aku melumat bibir Anggi dan dia membalasnya tak kalah ganas karena sudah sering aku lumatun bibir merahnya.Tanganku langsung meremas susunya yang mulai mengeras dan pentilnya mencuat tegang.Saat kami sedang ciuman aku menaikkan kaosnya sampai terlepas lalu kaos dalamnya sekalian hingga Anggi telanjang dada terlihat susunya mengeras dengan pentil coklat muda tegak mengacung menantang.Aku lalu melepaskan lumatanku pada bibir mungil Anggi dan mulai melumati pentil kirinya yang tegang mengacung sambil tangan kiriku meremas susu kanannya yang bebas.

“Aaahhh….ssshhhhh enaaak teruuss ya…”katanya sambil merabai kontolku yang ngaceng.Setelah agak lama aku mengerjai susunya secara bergantian lalu tanganku mulai melorotkan celana selutut ketat hitam Anggi hingga Anggi telanjang bulat karena Anggi tidak memakai celana dalam(biasanya Anggi memakai celana ketat itu sebagai ganti celana dalam).Tanganku segera menggosok gosok tempiknya yang mulai membasah pertanda Anggi sudah terangsang.Tempik Anggi sekarang kelihatan tebal dan dikanan kiri bibir tempiknya ada daging yang menyelaput tapi daging itu justru membuat enak jika disetubuhi.2 Jari tanganku aku masukkan kedalam lubang tempiknya lalu mengeluar masukkannya secara cepat seperti menyetubuhinya.

“Aahhh…shhhhh sakiiit jangan pakai jari dong”katanya sambil tangannya memegangi lenganku kesakitan.Aku tak peduli hingga tempiknya berdarah menganai jariku.Setelah sadar tempik Anggi berdarah aku menghentikan jariku dan melihat Anggi menangis sambil tiduran.

Aku segera saja naik ketubuh Anggi dan mengarahkan kontolku yang tegak mengacung acung kearah tempiknya yang merah merekah segar sekali kelihatannya.Sleeeepp..kontolku masuk perlahan lahan

“Ukhhh pelan pelan aja yah”katanya lalu aku mulai menggerakan pantatku maju mundur memompa tempiknya.

Terasa nikmat,licin,geli bercampur jadi satu menjadi sensasi setubuh anak anak yang membuat kami ketagihan.Kami bertahan pada posisi itu sampai kami sama sama melepaskan pejuh kami.

“Akhhh…Anggi samapi nih..serr…serr..serrrr…seerr”teiakan Anggi nyaring dan kurasa ada aliran hangat melumuri kontolku.Lalu aku merasa kontolku semakin mengeras dan ingin memuncratkan air surga.

“Nggiiiii….emut kontolku aku mau pipis sayang”kataku lalu mencabut kontolku dari tempiknya.Crroootttt….crrootttt….croottt lalu Anggi melumat ½ kontolku hingga pejuhku habis keluar.

“mhhh enak sekali pejuhmu”katanya sambil mengocok ngocok kontolku mencari sisa air pejuhku.

“Udah dong Nggi”kataku lalu memasukkan lagi kontolku ketempiknya dan memangku Anggi ditikar gubuk duduk berpangkuan karena kontolku belum juga melemas.

“Belum lemes ya”katanya lalu mengambil kaosnya menutupi daerah kemaluan kami yang masih menyatu.

“Kenapa ditutup,kan nggak ada orang”kataku memakaikan kaosku ketubuhnya.

“Biar nggak saru”katanya kegenitan.Kami tetap menyatukan kelamin kami hingga Anggi tertidur dalam pelukanku tapi kontolku nggak mau lemes juga akhirnya aku diam menikmati remesan remesan lembut tempik Anggi pada kontolku.

Kami juga sering main bersama,berdua atau bertiga.Kadang dirumah Ita kadang dirumahku kadang dirumah Siska pacar kesatuku.

Aku dan Siska juga sering main seks diluar ruangan karena kami juga menyukai petualangan yang seru.Kami main di sekolahan juga pernah.

Dulu Siska dan aku bolos jam pelajaran berdua lalu kami sembunyi dikamar mandi yang letaknya memang agak tersembunyi dan tertutup.Pada saat dikamar mandi aku memeluk Siska dari belakang dan memasukkan tanganku kebaju seragamnya lalu meremas remas susunya dari luar kaos dalamnya dan diluar Bh mini Siska setelah puas aku membuka 3 kancing atas baju seragam Siska lalu aku mengangkat kaos Siska dan membuka kancing Bhnya lalu talinya aku tarik kekanan dan kekiri melewati bahu dan tangannya kemudian melepasnya singkatnya susu Siska tertutup tetapi hanya seragam dan kaos dalamnya.Lalu tanyanku menurunkan semua celanaku hingga celana dalamku sekalian menampakkan kontolku yang tegang mengangguk angguk minta dimasukin.Kemudian aku menurunkan celana dalam merah Siska tanpa melepas rok Siska.

Kemudian aku mendekati Siska dari belakang dan mengarahkan kontolku dari belakang(kami sudah sama sama nafsu).Sleeeepp…blesss aku langsung memasukkan kontolku terburu buru karena sempit waktu membuat kesakitan Siska.

“Aduuh pelan pelan dong Ndra,Siska sakit nih”katanya agak merintih

“Sorry Sayang aku terlalu nafsu nih”kataku lalu tanganku menyambar susunya yang menggelantung indah dibalik seragam dan kaos dalamnya.

Lalu aku mulai memaju mundurkan pantatku sambil tanganku berpegangan pada susunya dan meremasnya.

“Shhhh…ahhhh…shhhh…Ndraaaa aku sayang kamuuuu”kata Siska setengah merintih kenikmatan

“Siskaaaa aku juga,tempikmu sempiitt…nikmat Kaaaa”teriaku mengiringi kenikmatanku pada kemaluan kami.Sleeep…bleess…cplok..cplok…cplok irama persetubuhan kami sungguh indah hingga aku ketagihan.Kami melakukan posisi nungging itu lama sekali hingga kami sama sama sampai hampir bersamaan.

“Shhh…ahhh Ndra Siska sampai nih”katanya sambil kepalanya mendongak kebelakang.

“Iya Siska sayang aku juga sampai nih,didalam yah yaaaang”kataku lalu menghunjamkan kontolku dalam dalam ditempik Siska.

Seerr…serr..serr…croot…croot…croot kami keluar hampir bersamaan lalu aku mencabut kontolku dari tempik Siska.

Kontolku terlihat basah dari air mani kami dan air kenikmatan Siska.

“Ugh…Ndra enaak banget ya”katanya sambil membenahi bajunya tetapi Siska tidak memakai kembali Bh dan celana dalamnya tetapi dia menyuruhku menyimpanya lalu aku menyimpanya disaku celanaku.

“Iya yang aku sampai ketagihan,omong omong kamu kok nggak pakai kembali celana dalammu dan Bhmu yang”kataku sambil memakai celanaku kembali.

“Nggak ah panas nih yang lagi pula aku malas lepas seragamku”katanya

Lalu kami duduk beristirahat ditepian sisi kamar mandi sambil menunggu jam pelajaran selesai sambil saling membelai kemaluan kami menikmati sisa kenikmatan yang tadi kami lalui.Setelah bel pelajaran kami masuk kekelas berdua kembali mengikuti pelajaran seperti biasa.Siska tidak banyak bergerak dari tempat duduknya karena dia tidak pakai celana dalam dan Bh dan aku segera menyimpan pakaian dalam Siska ketasku takut ketahuan.

Itulah petualangan seksku dengan cewek cewek kecil nan cantik yang membuatku ketagian.Dan kegiatan kami ini terus berlanjut sampai sekarang.

Bercinta Dengan Tanteku yang Seksi

Cerita Dewasa:- Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ria. Tinggi badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Bandung, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau. Oh ya, tante Ria mempunyai dua anak perempuan Latifaah dan Tya. Latifaah sudah kuliah di semester 4 dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Tya mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Latifaah aku merasa seperti berada di sebuah harem. Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah. Tapi kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ria di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk seminggu.


Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ria. Setelah perjalanan 30 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah.

"Met pagi semua" aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
"Pagi, Mas Ricky. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?" Tya membalas sapaanku.
"Iya nih kesiangan" aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.

Tante Ria masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ria tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ria sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.

Terdengar suara desahan lirih, "Hmm, ohh, arhh".

Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ria ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ria, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ria berhubungan badan denganku.

"Lho Ric, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho." Tiba-tiba suara tante Ria mengagetkan aku.
"Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya." Celetuk tante Ria sambil masuk kamar.

Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ria berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.

"Hmm.. geli ah" Aku terbangun dan terkejut, karena tante Ria sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang kontol ku dari luar sarung.
"Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun." Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat kontolku menegang 90%.
"Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang." Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.
"Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya kontol mu" Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.
"Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Ricky tahu kok kalau tante yang seksi ini tadi pagi masturbasi di kamar mandi" celetukku sekenanya.
"Lho, jadi kamu.." Tante kaget dengan mimik setengah marah.
"Iya, tadi Ricky ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?" agak takut juga aku kalau dia marah.
http://www.siwoksintol.com/2012/06/cerita-dewasa-bercinta-dengan-tanteku.html
Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan kontolku di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.

"Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini.." dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.
"Iya sayang, Ricky sudah lama inginkan itu." celetukku sekenanya.
"Ya sudah peganglah sayang?" kata tanteku yang seksi itu.
Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.

Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.

"Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir." tante Ria merengek perlahan.
"Hmm..shh" tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.

Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Ria. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.

"Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh." tante mengagumi kontolku yang belum pernah dilihatnya.
"Ya sudah dibuka saja tanteku sayang." pintaku.

Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.

"Wah, rupanya tante punya kontol lain yang lebih gedhe." Gila tante Ria ini, padahal kontolku belum besar maksimal karena terhalang CD.

Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat kontolku yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.

"Sayang.. ngapain berhenti?" aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.
"Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?" agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
"Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding" sambil tersenyum dia ngoceh lagi.

Tante masih terkesima dengan kontolku yang mempunyai panjang 13 cm dengan diameter 4 cm.

"Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama kontolku." Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
"Hmm, iya deh." Lalu tante mulai menjilat ujung kontol.

Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal kontol

"Ahh.. enak sayang, terusin hh." aku mulai meracau.

Lalu aku tarik kepala tante Ria sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ria. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.

"Ayo sayang, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini." Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
"OK sayang" aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
"Shh.. ohh" tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
"Hh.. mm.. enak sayang, terus Ric.. yaa.. shh" tante mulai berbicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ria. "Ahh..Sayang..shh..sayang aku mau keluar." tante mengerang dengan keras.

"Ahh.." erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.

Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.

"Hmm..kamu pintar sayang. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?" dengan manja tante memeluk tubuhku.
"Ehh, gimana ya tante.." aku ngomgong sambil melirik ke kontol ku sendiri.
"Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya" tante sadar kalau kontol ku masih berdiri tegak dan belum puas.

Dipegangnya kontol ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok kontol. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.

"Ric, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya." tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari kontolku.

Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ria, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung kontolku ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. Perlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

"Tante siap ya, aku mau masukin kontolku" aku memberi peringatan ke tante.
"Cepetan sayang, Fuck me sayang, ayo.. tante sudah gak tahan nih." tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan kontolku.

Dengan pelan aku dorong kontolku ke arah dalam vagina tante Ria, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh kontolku sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.

"Sayang, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh" tante berbicara sambil merasa keenakan.
"Ahh.. shh mm, tanteku sayang ini cara Ricky agar tante juga merasa enak" Aku membalas omongan tante.

Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa kontolku ke dalam vagina tante.

"Ahh.." kami berdua melenguh.

Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ria ini masih kencang, pada saat aku menarik kontolku bibir vaginanya ikut tertarik.

"Plok.. plok.. plokk" suara benturan pahaku dengan paha tante Ria semakin menambah rangsangan.
Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras "Ahh.. sayang tante nyampai lagi"

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan kontolku masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ria, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di kontolku.

"Sayang, aku mau keluar nih, di mana?" aku bertanya ke tante.
"Di dalam aja sayang, tante ingin merasakan sperma kamu sayang, dan tante juga mau lagi nih" sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.

Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.

"Arghh.. sayang aku nyampai".
"Aku juga sayang.. ahh" tante juga meracau.

Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.

"Sayang, kamu hebat." puji tante Ria.
"Sayang juga, vagina sayang rapet sekali" aku balas memujinya.
"sayang, kamu mau kan nemani tante selama om pergi" pinta tante.
"Mau dong sayang, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?" aku balik bertanya.
"Gak apa-apa sayang, tante ingin punya anak dari kamu sayang. Jangan kuatir ya sayang" Tante membalas sambil tangannya mengelus kontolku.
"Ih.. sayang nakal ya." sambil aku menggigit kecil payudaranya yang sangat menantang.

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.
Kejadian ini terus kami lakukan dimana saja, bila ada waktu kosong. Hingga tante Ria mengandung benih yang telah aku keluarkan ke rahimnya, dan aku telah mencicipi perawan anaknya dua-duanya, tapi akan kuceriatakan lain kali.

Korban Nafsu Birahi Kakak Kembarku

Cerita Dewasa:  - Sebut saja namaku Rini, saat kutulis cerita ini aku berusia 25 tahun dan kejadian itu telah 4 tahun yang lalu, aku mempunyai kakak kembar laki-laki, sebut saja namanya Tanto dan Yanto dan ayahku adalah salah satu staff kedutaan di Belanda.


http://www.siwoksintol.com/2012/06/cerita-dewasa-korban-nafsu-birahi-kakak_29.html
Di rumahku aku tinggal hanya berempat, aku, dua kakak kembarku dan Mbok Ijah yang sudah ikut keluargaku semenjak usianya 12 tahun dan pada saat itu usiaku 9 tahun, kakak-kakakku berusia 11 tahun. Dan kedua orang tuaku sedang tidak pulang ke Indonesia.

Kejadian itu saat aku berusia 21 tahun dan kakak-kakakku Tanto dan Yanto berusia 23 tahun. Saat itu tanggal 12 Oktober 1996, aku pulang kuliah dan melihat kakak-kakakku nonton film BF bersama Mbok Ijah, Tanto di kanan dan Yanto di kiri. Aku tidak tahu apa yang mereka perbuat, perlahan-lahan aku ingin melihat apa yang mereka lakukan, aku keluar rumah lagi dan masuk melalui jendela kamar Mbok Ijah, yang kebetulan tidak dikunci.

Aku masuk perlahan-lahan, dan aku menuju ruang tengah di mana kedua kakakku dan Mbok Ijah. Astaga! aku melihat Mbok Ijah sedang dipegangi oleh kedua kakakku, dengan mulut terkatup hampir berteriak, kulihat Mbok Ijah mengerang-erang seperti orang berlari 100 km. Hampir saja aku ketahuan oleh kedua kakakku.

Tangan kanan Kak Tanto memegang payudara Mbok Ijah dan tangan kirinya masuk ke dalam lubang kemaluan Mbok Ijah, begitu pula dengan Kak Yanto, tangan kirinya memegang payudara Mbok Ijah dan tangan kanannya juga masuk ke dalam liang kemaluan Mbok Ijah. Terlihat dua tangan yang masuk ke dalam liang kewanitaan Mbok Ijah dipercepat oleh kedua kakakku.

"Den.. Den sudah, Mboo..ok sudah nggak kuat.. udah Aden.. Aden berdua."

"Terus Mbok, kan belum main yang lebih enak seperti film itu", kata Kak Tanto bersemangat.

Mbok Ijah sudah terlihat lemas dan diangkat ke atas, sedangkan di bawah Kak Tanto dan Kak Yanto membelakangi pantat Mbok Ijah. "Astaga, apa yang diperbuat oleh kedua kakakku itu", kataku dalam hati.

Ternyata kemaluan Kak Tanto besar juga dan kemaluan Kak Yanto begitu pula.

"Ayo, To kamu memek dan saya dubur", kata Kak Yanto.

"Iya, kamu kan kemarin udah di memek sekarang di dubur, yah" kata Kak Tanto.

"Okelah, ayo To mulai", mereka berdua menekan Mbok Ijah yang sudah lemas, Kak Yanto menekan dari atas dan Kak Tanto menekan dari bawah. "Heck.. heck", bunyi suara Mbok Ijah yang sedikit sesak nafas.

"Ayo, To percepat dong."

"Gampang Yan sebentar lagi nih."

Tiba-tiba kakakku, Tanto melihat rambutku yang sedikit ketahuan dibalik tembok. "Siapa, siapa di situ?" tanya Kak Tanto sambil berteriak dan melepaskan permainannya dengan Mbok Ijah, begitu juga dengan Kak Yanto yang sudah sejak tadi menarik batang kemaluannya dari dubur Mbok Ijah. Mbok Ijah dibaringkan di sofa dengan tubuh telanjang bulat dan mereka berdua menghampiriku yang ketakutan tidak bisa lari lagi.

"Ooo, jadi kamu dari tadi ngintip kakak berdua main dengan Mbok Ijah", kata Kak Yanto.

"Kamu harus diberi hukuman telah ngintip-ngintip kita berdua", kata Kak Tanto.

Setelah berbicara seperti itu tanganku dipegang oleh Kak Tanto dan Kak Yanto di bawa ke kamar mereka berdua. Dalam kamar mereka, aku diminta berdiri di depan pintu kamar mereka.

"Berdiri kamu di situ", Kak Tanto meminta sambil menghardikku.

"Buka baju kamu dan celana blue jeans kamu, cepat.." Kak Yanto menimpali.

"Jangan.. jangan Kak, Saya kan adik kakak berdua.."

"Mau dibuka sendiri, atau kita berdua yang membuka", kata Kak Tanto sambil menghampiriku.

"I..ya, saya buka sendiri", kataku ketakutan.

Perlahan-lahan aku membuka bajuku dan celana blue jeans-ku, dan Kak Tanto mengunci pintu kamar serta Kak Yanto menyetel lagu House Music dengan voleme tinggi.

"Ayo, nari sambil sedikit-dikit dibuka BH dan CD kamu", Kak Yanto memintaku sambil memegang penggaris besi miliknya.

"I..ya, i..ya, tapi jangan dipukul", kataku.

Aku menari perlahan-lahan mengikuti irama House Music dan perlahan-lahan kubuka BH-ku dan CD-ku. Setelah selesai kubuka semua, aku diminta berhenti untuk menari. Aku diseret ke atas tempat tidurnya dan aku disuruh telentang dengan kaki terbuka. Kak Tanto mulai menciumi payudaraku yang memang cukup besar dengan ukuran 32 dan Kak Yanto mulai menjilati perutku sampai pusar dan mengarah ke kemaluanku.

"Jangan.. jangan.. jangan Kak.." Teriakanku dikalahkan dengan bunyi House Music yang keras.

"Udah, jangan macam-macam kamu", Hardik Kak Yanto.

Kak Tanto terus memainkan payudaraku dan menarik-narik dengan bibirnya, sementara Kak Yanto telah menjilati bibir-bibir kemaluanku. Aku merasakan betapa gelinya dan terangsangnya diriku, kutahan perasaan itu hingga aku hanya bisa menggeliat-geliat sembari menutup mataku dan terasa air mataku menetes. Tanpa kusadari Kak Yanto dan Kak Tanto telah bermain di liang kewanitaanku, mereka berdua bergantian menjilatinya. Kak Tanto berada di atasku dengan kemaluannya menuju wajahku dan Kak Yanto berdiri tegak dan terasa kemaluannya menyentuh gerbang kewanitaanku.

"Buka mulut.." pinta Kak Tanto, tanpa disadari aku mengikuti perintahnya dan tiba-tiba aku didorong oleh kemaluan kakakku dari mulut dan liang kewanitaanku. Terasa kemaluan Kak Tanto sampai pada pangkal tenggorokanku dan kemaluan Kak Yanto mulai masuk ke dalam kemaluanku. "Hm.. hm.. hm.." hanya kata-kata itu yang bisa kuucapkan. Terasa mau muntah dan pedih serta perih sekali liang kewanitaanku. Setelah sekali tekan mereka tukar posisi, giliran Kak Yanto yang berada di atas kepalaku dan Kak Tanto berada di bawahku. Mereka mengulanginya lagi seperti hentakan pertama.

Setelah mereka melakukan dua kali hentakan berselang seling, Kak Tanto tiduran di sampingku dan Kak Yanto tetap berdiri. Tubuhku dimiringkan dan mereka mulai lagi dengan liang kewanitaanku. Liang kewanitaanku dimasuki oleh batang kejantanan Kak Tanto dari depan dan batang kejantanan Kak Yanto dari belakang. "Creek.. creek.." bunyi kemaluan kedua kakakku masuk ke dalam liang kewanitaanku dan saat itu aku merasakan adanya sesuatu yang robek dan perih serta pedih sekali, hingga aku tidak dapat lagi mengeluarkan suara.

Setelah kemaluan kakak-kakakku masuk, mereka bergerak cepat sekali. "Ugh.. ugh.. ugh.. ayoo.. terus", dan setelah sekitar 10 menit lamanya aku hanya merasakan adanya cairan yang banyak menyemprot ke dalam liang kewanitaanku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan aku pingsan seketika.

Setelah aku sadar, aku tidur dengan Mbok Ijah yang telah diberi obat tidur oleh kakak-kakakku. Aku melihat kemaluanku menancap sejenis mainan seperti kemaluan kakakku satu ujung masuk ke kemaluan Mbok Ijah dan satu ujungnya masuk ke dalam kemaluanku. Perlahan-lahan kulepaskan barang itu dan aku turun dari tempat tidurku berjalan gontai menuju ruang tengah. Sesampainya di ruang tengah aku dicemooh oleh kakak-kakakku berdua.

"Wah, To adik kita lesbian", kata Kak Yanto.

"Iyah, laporin aja sama ayah, biar kapok.." kata Kak Tanto.

"Jangan.. jangan dilaporin Kak", kataku mengiba.

"Oke, kalau kamu nggak mau dilaporin.. Kamu kan sudah diphoto oleh kita berdua", sambil menunjukan kamera Kak Yanto dan Kak Tanto mengancamku.

"Kamu harus melayani kita berdua setiap jam dan dalam waktu satu minggu ini, dan kamu haruslah libur kuliah", kata Kak Tanto, "Bila aku tidak mau diceritakan tentang tidurku bersama dengan Mbok Ijah."

"I..ya, I..yah tapi pake pengaman yah, Rini nggak mau hamil", kataku memelas.

"Oke, mau pake pengaman kek, nggak kek, pokoknya loe harus ngelayani kita berdua", kata Kak Yanto.

Terpaksa pada saat itu hingga seminggu aku bolos kuliah dan aku melayani kedua kakakku yang sudah tidak ingat lagi bahwa aku ini adik kandungnya. Dan setelah seminggu aku diberi photo serta klisenya waktu aku tidur dengan Mbok Ijah dengan pose lesbian. Kutanyakan kepada Mbok Ijah kenapa mau seperti itu, ternyata ia dipaksa untuk meminum sirup buatan Kak Tanto sehingga menjadi lemas dan tertidur. Dan mereka masih sempat memperlihatkan photo mereka berdua bermain dengan adik kandungnya, dengan pose-pose yang heboh dan saat itu pula aku pingsan.

Itulah pembaca yang baik, pengalamanku yang tidak baik dan tidak terlupakan.

TAMAT

Gejolak Birahi Antara Aku Mama Dan Tanteku


Cerita Dewasa: - Namaku Roy, 32 tahun. Saat ini aku tinggal di Bandung. Banyak yang bilang aku ganteng. Kisah yang akan aku tulis ini adalah kisah nyata dari pengalaman sex aku dengan mama dan tante aku. 
Cerita ini dimulai ketika aku berusia 20 tahun. Saat itu tante Rina datang dan menginap selama beberapa hari di rumah karena suaminya sedang pergi keluar kota. dia merasa sepi dan takut tinggal di rumahnya sendirian. Tante Rina berusia 32 tahun. Penampilannya biasa saja. Tinggi badan 160 cm. Ramping. Tapi aku suka bodynya. Buah dada 36B, dan pantatnya besar bulat. Aku suka lihat tante Rina kalau sudah memakai celana panjang ketat sehingga pantatnya sangat membentuk, merangsang. Tante Rina adalah adik kandung Papa aku.
Waktu itu hari aku tidak masuk kuliah. Aku diam di rumah bersama mama dan tante Rina. Pagi itu, jam 10, kulihat mama baru selesai mandi. Mama keluar dari kamar mandi memakai handuk menutupi dada dan setengah pahanya yang putih mulus. Mama berusia 38 tahun. Sangat cantik.
Saat itu entah secara tidak sengaja aku melihat mama membetulkan lilitan handuknya sebelum masuk kamar. Terlihat buah dada mama walau tidak terlalu besar tapi masih bagus bentuknya. Yang terutama jadi perhatian aku adalah memek mama yang dihiasi bulu hitam tidak terlalu lebat berbentuk segitiga rapi. Mungkin karena mama rajin merawatnya.
Mama sepertinya tidak sadar kalau aku sedang memperhatikannya. Mama langsung masuk kamar. Hati berdebar dan terbayang terus pemandangan tubuh mama tadi. Aku dekati pintu, lalu aku intip dari lubang kunci. Terlihat mama sedang membuka lilitan handuknya lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut. Terlihat tubuh mama sangat menggairahkan. Terutama memek mama yang aku fokuskan. Secara otomatis tangan aku meraba kontol dari luar celana, lalu meremasnya pelan-pelan sambil menikmati keindahan tubuh merangsang mama. Karena sudah tak tahan lagi, aku segera ke kamar mandi dan onani sambil membayangkan menyetubuhi mama. Sampai akhirnya.. Crot! Crot! Crot! Aku orgasme.
Sore harinya, waktu aku sedang tiduran sambil membaca majalah, tiba-tiba terdengar suara mama memanggil aku.
“Roy..!” panggil mama.
“Ya, Ma…” sahut aku sambil bergegas ke kamar mama.

“Ada apa, Ma?” tanya aku.

“Pijitin badan mama, Roy. Pegal rasanya…” kata mama sambil tengkurap.

“Iya, Ma…” jawab aku.
Waktu itu mama memakai daster. Aku mulai memijit kaki mama dari betis. Terus sampai naik ke paha. Mama tetap diam merasakan pijitan aku. Karena daster mama agak mengganggu pijitan, maka aku bertanya pada mama, “Ma, dasternya naikin ya? mengganggu nih…” tanya aku.
“Emang kamu mau mijitan apa aja, Roy?” tanya mama.

“Seluruh badan mama,” jawab aku.

“Ya sudah, mama buka baju saja,” kata mama sambil bangkit, lalu melepas dasternya tanpa ragu.

“Ayo lanjutkan, Roy!” kata mama sambil kembali tengkurap. Darah aku berdesir melihat mama setengah telanjang di depan mata.

“Mama tidak malu buka baju depan Roy?” tanya aku.

“Malu kenapa? Kan anak kandung mama.. Biasa sajalah,” jawab mama sambil memejamkan mata.
Aku berdebar. Tanganku mulai memijit paha mama. Sebetulnya bukan meimijit, istilah yang tepat adalah mengusap agak keras. Aku nikmati usapan tangan aku di paha mama sambil mata terus memandangi pantat mama yang memakai celana dalam merah. Setelah selesai “memijit” paha, karena masih ragu, aku tidak memijit pantat mama, tapi langsung naik memijit pinggang mama.
“Kok dilewat sih, Roy?” protes mama sambil menggoyangkan pantatnya.
“Mm.. Roy takut mama marah…” jawab aku.

“Marah kenapa? Kamu kan emang mama pinta mijitin.. Ayo teruskan!” pinta mama.
Karena sudah mendapat angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dari luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. Kontol aku sudah mulai mengeras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku. Karena birahi aku sudah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani.
Jari tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jari aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jari tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam. Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jari aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku.
Karena sudah basah, aku nekad masukkan jari aku ke lubang memek mama. Mama tetap memejamkan mata, tapi pantatnya mulai bergoyang agak cepat.
“Roy, kamu ngapain?” tanya mama sambil membalikkan badannya. Aku kaget dan takut mama marah.
 

http://www.siwoksintol.com/2012/06/cerita-dewasa-gejolak-birahi-antara-aku.html 
 “Maaf, Ma…” kataku tertunduk tidak berani memandang mata mama.

“Roy tidak tahan menahan nafsu…” kataku lagi.

“Nafsu apa?” kata mama dengan nada lembut.

“Sini berbaring dekat mama,” kata mama sambil menggeserkan badannya. Aku diam tidak mengerti.

“Sini berbaring Roy,” ujar mama lagi.

“Tutup dulu pintu kamar,” kata mama.

“Ya, Ma…” kataku sambil berdiri dan segera menutup pintu. Kemudian aku berbaring di samping mama.

Mama menatapku sambil membelai rambut aku.

“Kenapa bernafsu dengan mama, Roy,” tanya mama lembut.

“Mama marahkah?” tanya aku.

“Mama tidak marah, Roy.. Jawablah jujur,” ujar mama.

“Melihat tubuh mama, Roy tidak tahu kenapa jadi pengen, Ma…” kataku. Mama tersenyum.

“Berarti anak mama sudah mulai dewasa,” kata mama.

“Kamu benar-benar mau sayang?” tanya mama.

“Maksud mama?” tanya aku.

“Dua jam lagi Papa kamu pulang…” hanya itu yang keluar dari mulut mama sambil tangannya meraba kontol aku dari luar celana.

Aku kaget sekaligus senang. Mama mencium bibir aku, dan akupun segera membalasnya. Kami berciuman mesra sambil tangan kami saling meraba dan meremas.

“Buka pakaian kamu, Roy,” kata mama. Aku menurut, dan segera melepas baju dan celana.

Mama juga melepas BH dan celana dalamnya. Mama duduk di tepi tempat tidur, sedangkan aku tetap berdiri.

“Kontol kamu besar, Roy…” kata mama sambil meraih kontol aku dan meremas serta mengocoknya. Enak rasanya.

“Kamu udah pernah maen dengan perempuan tidak, sayang?” tanya mama.

Sambil menikmati enaknya dikocok kontol aku menjawab, “Belum pernah, Ma.. Mmhh..”. Mama tersenyum, entah apa artinya.

Lalu mama menarik pantat aku hingga kontol aku hampir mengenai wajahnya. Lalu mama mulai menjilati kontol aku mulai dari batang sampai ke kepalanya. Rasanya sangat nikmat. Lebih nikmat lagi ketika mama memasukkan kontolku ke mulutnya. Hisapan dan permainan lidah mama sangat pandai. Tanganku dengan keras memegang dan meremas rambut mama dengan keras karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Tiba-tiba mama menghentikan hisapannya, tapi tangannya tetap mengocok kontolku perlahan.

“Enak sayang?” tanya mama sambil menengadah menatapku.

“Iya, Ma.. Enak sekali,” jawabku dengan suara tertahan.

“Sini sayang. Kontolmu udah besar dan tegang. Sekarang cepat masukkan…” ujar mama sambil menarik tanganku.

Mama lalu telentang di tempat tidur sambil membuka lebar pahanya. Tanpa ragu aku naiki tubuh mama. Aku arahkan kontolku ke lubang memeknya. Tangan mama membimbing kontolku ke lubang memeknya.

“Ayo, Roy.. Masukkan…” ujar mama sambil terus memandang wajahku.

Aku tekan kontolku. Lalu terasa kepala kontolku memasuki lubang yang basah, licin dan hangat. Lalu batang kontolku terasa memasuki sesuatu yang menjepit, yang entah bagaimana aku menjelaskan rasa nikmatnya.. Secara perlahan aku keluarmasukkan kontolku di memek mama. Aku cium bibir mama. Mamapun membalas ciuman aku sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi goyangan aku.
“Enak, Roy?” tanya mama.
“Sangat enak, Ma…” jawabku sambil terus menyetubuhi mama. Setelah beberapa menit, aku hentikan gerakan kontol aku.


“Kenapa mama mau melakukan ini dengan Roy?” tanyaku. Sambil tersenyum, mata mama kelihatan berkaca-kaca.


“Karena mama sayang kamu, Roy…” jawab mama.


“Sangat sayang…” lanjutnya.


“Lagipula saat ini mama memang sedang ingin bersetubuh…” lanjutnya lagi.


Aku terdiam. Tak berapa lama aku kembali menggerakan kontol aku menyetubuhi mama.


“Roy juga sangat sayang mama…” ujarku.


“Ohh.. Roy.. Enakk.. Mmhh…” desah mama ketika aku menyetubuhinya makin keras.


“Mama mau keluar…” desah mama lagi.


Tak lama kurasakan tubuh mama mengejang lalu memeluk aku erat-erat. Goyangan pinggul mama makin keras. Lalu..


“Ohh.. Enak sayangg…” desah mama lagi ketika dia mencapai orgasme.


Aku terus menggenjot kontolku. Lama-lama kurasakan ada dorongan kuat yang akan keluar dari kontol aku. Rasanya sangat kuat. Aku makin keras menggenjot tubuh mama..


“Ma, Roy gak tahann…” ujarku sambil memeluk tubuh mama lalu menekan kontolku lebih dalam ke memek mama.


“Keluarin sayang…” ujar mama sambil meremas-remas pantatku.


“Keluarin di dalam aja sayang biar enak…” bisik mama mesra.


Akhirnya, crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mama.


“Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan.


“Terima kasih ya, Ma…” ujar aku sambil mencium bibir mama.


“Lekas berpakaian, Papa kamu sebentar lagi pulang!” kata mama.


Lalu kamipun segera berpakaian. Setengah jam kemudian Papa pulang. Mama dan aku bersikap seperti biasa dan terlihat normal.


Malam harinya, sekitar jam 11 malam, ketika mama dan Papa sudah tidur, aku dan tante Rina masih nonton TV. Tante Rina memakai kimono. Sesekali aku lihat paha mulusnya ketika kimononya tersingkap. Tapi tidak ada perasaan apa-apa. Karena sudah biasa melihat seperti itu.


Tiba-tiba tante Rina bertanya sesuatu yang mengejutkan aku,”ngapain kamu tadi sore lama-lama berduaan ama mama kamu di kamar?” tanya tante Rina.


“Hayo, ngapain..?” tanya tante Rina lagi sambil tersenyum.


“Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku.


“Kok lama amat. Sampe lebih dari satu jam,” tanyanya lagi.


“Curigaan amat sih, tante?” kataku sambil tersenyum.


“Tante hanya merasa aneh saja waktu tante denger ada suara-suara yang gimanaa gitu…” ujar tante Rina sambil tersenyum.


“Kayak suara yang lagi enak…” ujar tante Rina lagi.


“Udah ah.. Kok ngomongnya ngaco ah…” ujarku sambil bangkit.


“Maaf dong, Roy. Tante becanda kok…” ujar tante Rina.


“Kamu mau kemana?” tanya tante Rina.


“Mau tidur,” jawabku pendek.


“Temenein tante dong, Roy,” pinta tante.


Aku kembali duduk dikursi di samping tante Rina.


“Ada apa sih tante?” tanyaku.


“Tidak ada apa-apa kok. Hanya butuh temen ngobrol saja,” jawab tante Rina.


“Kamu sudah punya pacar, Roy?” tanya tante Rina.


“Belum tante. Kenapa?” aku balik bertanya.


“Kamu tuh ganteng, tinggi. Tapi kenapa belum punya pacar?” tanya tante lagi.


“Banyak sih yang ngajak jalan, tapi aku tidak mau,” jawabku.


“Apa kamu pernah kissing dengan perempuan, Roy?” tanya tante Rina pelan sambil wajahnya didekatkan ke wajahku.


Bibir kami hampir bersentuhan. Aku tak menjawab.


“Ni tante lagi horny kayaknya…” pikir aku.


Tanpa banyak kata, aku cium bibir tante Rina. Tante Rinapun langsung membalas ciumanku dengan hebat. Permainan lidah dan sedotan bibir kami main mainkan.. Sementara tanganku segera masuk ke balik kimono tante Rina. Lalu masuk lagi ke dalam BH-nya. Lalu ku remas-remas buah dadanya dengan mesra sambil ujung jari aku memainkan puting susunya.


“Mmhh..”


Suara tante Rina mendesah tertahan karena kami masih tetap berciuman. Tangan tante Rinapun tidak diam. Tangannya meremas kontolku dari luar celana kolorku. Kontolku langsung tegang.


“Roy, pindah ke kamar tante, yuk?” pinta tante Rina.


“Iya tante…” jawabku. Lalu kami segera naik ke loteng ke kamar tante Rina.


Setiba di kamar, tante Rina dengan tak sabar segera melepas kimono dan BH serta CD-nya. Akupun segera melepas semua pakaian di tubuh aku.


“Ayo Roy, tante sudah gak tahan…” ujar tante Rina sambil senyum, lalu merebahkan badannya di kasur.


Aku segera menindih tubuh telanjang tante Rina. Aku cium bibirnya, pindah ke pipi, leher, lalu turun ke buah dadanya. Aku jilat dan hisap puting susu tante Rina sambil meremas buah dada yang satu lagi.


“Ohh.. Mmhh.. Royy.. Kamu pinter amat sih.. Mmhh…” desah tante Rina sambil tangannya memegang kepala aku.


Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, tante Rina segera melebarkan kakinya mengangkang. Memek tante Rina bersih tidak berbau. Bulunya hanya sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek tante Rina terutama bagian kelentitnya.


“Ohh.. Sayang.. Enakkhh.. Mmhh.. Terus sayang…” desah tante Rina sambil badannya mengejang menahan nikmat.


Tak berapa lama tiba-tiba tante Rina mengepitkan kedua pahanya menjepit kepalaku. Tangannya menekan kepalaku ke memeknya.


“Oh, Roy.. Tante keluar.. Nikmat sekali.. Ohh…” desah tante Rina.


Aku bangkit, mengusap mulut aku yang basah oleh air memek tante Rina, lalu aku tindih badannya dan kucium bibirnya. Tante Rina langsung membalas ciumanku dengan mesra.


“Isep dong kontol Roy, tante…” pintaku.


Tante Rina mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku kangkangi wajah tante Rina dan ku sodorkan kontolku ke mulutnya. Tante Rina langsung menghisap dan menjilati kontolku dan mengocok dengan tangannya sambil memejamkan matanya. Sangat enak rasanya. Cara menghisap dan menjilat kontolnya lebih pintar dari mama.


“Udah tante, Roy udah pengen setubuhi tante…” kataku.


Tante Rina melepaskan genggamannya, lalu aku arahkan kontol aku ke memeknya.


“Ayo, Roy.. Tante sudah tidak tahan…” bisik tante Rina.


Lalu, bless.. sleb.. sleb.. sleb.. Kontolku keluar masuk memek tante Rina.


“Roy kamu pinter menyenangkan perempuan. Kamu pandai memberikan kenikmatan…” kata tante ditengah-tengah persetubuhan kami.


“Ah, biasa saja, tante…” ujarku sambil tersenyum lalu ku kecup bibirnya.


Selang beberapa lama, tiba-tiba tante Rina mempercepat gerakannya. Kedua tangannya erat mendekap tubuhku.


“Roy, terus setubuhi tante.. Mmhh.. Ohh.. Tante mau keluar.. Ohh.. Ohh. Ohh…” desahnya.


Tak lama tubuhnya mengejang. Pahanya erat menjepit pinggulku. Sementara akau terus memompa kontolku di memeknya.


“Tente udah keluar, sayang…” bisik tante Rina.


“Kamu hebat.. Kuat…” ujar tante Rina.


“Terus setubuhi tante, Roy.. Puaskan diri kamu…” ujarnya lagi.


Tak lama akupun mulai merasakan kalo aku akan segera orgasme. Kupertcepat gerakanku.


“Roy mau keluar, Tante…” kataku.


“Jangan keluarkan di dalam, sayang…” pinta tante Rina.


“Cabut dulu…” ujar tante Rina.


“Sini tante isepin…” katanya lagi.


Aku cabut kontolku dari memeknya, lalu aku arahkan ke mulutnya. Tante Rina lalu menghisap kontolku sambil mengocoknya. Tak lama, crott.. crott.. crott.. crott.. Air maniku keluar di dalam mulut tante Rina banyak sekali. Aku tekan kontolku lebih dalam ke dalam mulut tante Rina. Tante Rina dengan tenang menelan air maniku sambil terus mengocok kontolku. Lalu dia menjilati kontolku untuk membersihkan sisa air mani di kontolku. Sangat nikmat rasanya besetubuh dengan tante Rina.


Aku segera berpakaian. Tante Rina juga segera mengenakan kimononya tanpa BH dan CD.


“Kamu hebat, Roy.. Kamu bisa memuaskan tante,” ujar tante Rina.


“Kalo tante butuh kamu lagi, kamu mau kan?” tanya tante sambil memeluk aku.


“Kapan saja tante mau, Roy pasti kasih,” kataku sambil mengecup bibirnya.


“Terima kasih, sayang,” ujar tante Rina.


“Roy kembali ke kamar ya, tante? Mau tidur,” kataku.


“Iya, sana tidur,” katanya sambil meremas kontolku mesra. Kukecup bibirnya sekali lagi, lalu aku segera keluar.


Besoknya, setelah Papa pergi ke kantor, mama duduk di sampingku waktu aku makan.


“Roy, semalam kamu ngapain di kamar tante Rina sampe subuh?” tanya mama mengejutkanku.


Aku terdiam tak bisa berkata apa-apa. Aku sangat takut dimarahi mama. Mama tersenyum. Sambil mencium pipiku, mama berkata,”Jangan sampai yang lain tahu ya, Roy. Mama akan jaga rahasia kalian. Kamu suka tante kamu itu ya?” tanya mama. Plong rasanya perasaanku mendengarnya.


“Iya, Ma.. Roy suka tante Rina,” jawabku.


“Baiklah, mama akan pura-pura tidak tahu tentang kalian…” ujar mama.


“Kalian hati-hatilah…” ujar mama lagi.


“Kenapa mama tidak marah,” tanya aku.


“Karena mama pikir kamu sudah dewasa. Bebas melakukan apapun asal mau tanggung jawab,” ujar mama.


“Terima kasih ya, Ma…” kataku.


“Roy sayang mama,” kataku lagi.


“Roy, tante dan Papa kamu sedang keluar.. Mau bantu mama gak?” tanya mama.


“Bantu apa, Ma?” aku balik tanya.


“Mama ingin…” ujar mama sambil mengusap kontolku.


“Roy akan lakukan apapun buat mama…” kataku. Mama tersenyum.


“Mama tunggu di kamar ya?” kata mama. Aku mengangguk..


Sejak saat itu hingga saat ini aku menikah dan punya 2 anak, aku tetap bersetubuh dengan tante Rina kalau ada kesempatan. Walau sudah agak berumur tapi kecantikan dan kemolekan tubuhnya masih tetap menarik. Baik itu di rumah tante Rina kalau tidak ada Om, di rumah aku sendiri, ataupun di hotel.


Sedangkan dengan mama, aku sudah mulai jarang menyetubuhinya atas permintaan mama sendiri dengan alasan tertentu tentunya. Dalam satu bulan hanya 2 kali. Itulah pengalaman kisah nyata aku. Aku tuliskan dengan sebenarnya.